Oleh: feusakti | Juni 6, 2011

BISNIS : Pengalaman Akan Dijebak Bisnis Tipu-tipu Berdalih Award

HIDUP memang harus hati-hati. Jika tidak, akan terjebak pada bisnis tipu-tipu. Semakin lama, semakin canggih saja cara melakukan bisnis tipu-tipu. Misalnya, beberapa tahun yang lalu ada beberapa artis mendapat gelar penghargaan MA (Master oof Arts) atas karir mereka di bidang seni. Mereka tak keberatan dipungut biaya jutaan rupiah demi “penghargaan” itu. Pestanyapun meriah. namun tak ada satupun wakil dari pemerintah yang hadir. satu tahun kemudian metreka baru sadar kalau gelar MA-nya adalah gelar palsu. Tak diakui kemendiknas. Hahaha…!

Pengalaman saya

Saya juga berkali-kali dapat jebakan bisnis tipu-tipu. Namun saya tak gampang percaya. Selalu saya pelajari. Ternyata saya selalu menemukan beberapa keganjilan. Akhirnya, saya bebas dari bisnis tipu-tipu.

Contoh

Beberpa  hari yang lalu saya dapat kiiriman lewat JNE (jasa titipan kilat) sebuah amplop besar dan tebal. Isinya, saya akan mendapat “Piagam Penghargaan sebagai Pengusaha Pelopor Bisnis Kanopi Motor Se-Indonesia 2011”. Juga akan mendapat piala penghargaan. Saya diharuskan mengisi formulir biodata, menjawab wawancara tertulis, mengirim dua pasfoto ukuran 4 CM X 6 Cm. Katanya acara penganugerahan akan diadakan 25 Juni 2011 di sebuah hotel di Jl. Kramat Raya, Jakarta. Semua wiraswastawan yang akan hadir harus berpakaian resmi (memakai jas bagi pria dan kebaya bagi wanita). Juga, ada semacam majalah kecil berisi foto-foto penerima Piagam Penghargaan atau Award tahun 2008, 2009 dan 2010.

Meyakinkan sekali,ya?

Percayakah saya? Belum! Karena ada nomor teleponnya, sayapun memiinta informasi sejelas-jelasnya. Ketika menyangkut undangan, maka sayapun bertanya, apakah undangnnya gratis atau beli. Jawabnya, harus beli Rp 1,5 juta. katanya untuk pengganti konsumsi dan sewa hotel.

Mulai curiga.

Sayapun mulai curiga. Kok,nggak bonafide. Apakah mereka tak mampu mencari donatur agar saya dan wiraswastawan lain bisa mendapatkan undangan secara gratis? Logikanya, mau dapat award kok harus membayar? Model apa ini? Saya selalu curiga kalau ada embel-embelnya harus membayar.

Saya pancing

Sayapun bilang, saya pernah dapat award dari Bupati Pasuruan, award dari sebuah perguruan tinggi di Jakarta, penghargaan dari sebuah harian terkemuka, juga award dari New York Times Amerika tanpa dipungut biaya satu senpun.

Lho,harga undangan kok diturunkan?

Mendengar penjelasan saya seperti itu, tiba-tiba harga undangan diturunkan. Bukan Rp 1,5 juta. Bisa damai. Rp 1 juta juga bisa.

Mulai yakin itu bisnis tipu-tipu.

Sayapun tertawa dan mulai yakin bahwa itu bisnis tipu-tipu.Keeanehannya, kok dipungut biaya? Kok harganya diturunkan? Nama lembaganya tak terkenal dan tak pernah dijadikan berita di koran dan tidak ada wakil pemerintah yang akan menghadiri. Dalam hati saya berkata “Tidak dapat award, tidak dapat piagam penghargaan dan tidak dapat piala….Ora pathek’en. Nggak apa-apa”.

Teleponpun saya tutup dan saya tidak mau menghubunginya lagi.

Alhamdulillah! Saya bebas dari bisnis tipu-tipu!

Sumber foto: cahpo.wordpress.com

Hariyanto Imadha

Inovator Kanopi Motor


Tanggapan

  1. bisa di jadikan contoh mas….
    trus gmna pandangan anda tentang bisnis enimart yg sekarang lagi meledak di kalangan masyarakat???

  2. Bego kurg pndai tuh cra dan trik menipu ny lagu lma mas


Semua komentar otomatis akan dihapus

Kategori